Beranda | Artikel
Bacaan Rukuk Subhana Rabbiyal Adzimi Wabihamdih
12 jam lalu

Bacaan Rukuk “Subhana Rabbiyal ‘Adzimi Wabihamdih” ini merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Fiqih Doa dan Dzikir yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Senin, 17 Shafar 1447 H / 11 Agustus 2025 M.

Kajian Tentang Bacaan Rukuk “Subhana Rabbiyal ‘Adzimi Wabihamdih”

Kajian ini membahas fikih doa dan zikir serial nomor 237 dengan tema bacaan rukuk bagian kedua. Pada pertemuan sebelumnya telah dibahas bacaan yang pertama, yaitu سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ (Subhana rabbiyal ‘adzim).

Kali ini dibahas bacaan kedua yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Bacaan ini mirip dengan bacaan pertama, namun memiliki tambahan وَبِحَمْدِهِ (wabihamdih), sehingga menjadi:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

“Mahasuci Rabbku Yang Maha Agung dan pujian untuk-Nya.”

Landasan bacaan ini adalah hadits dari sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Uqbah bin Amir Radhiyallahu ‘Anhu. Ia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ إِذَا رَكَعَ قَالَ: سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ، ثَلَاثًا

“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam apabila rukuk, beliau membaca: Subhana rabbiyal ‘adzīmi wabihamdih sebanyak tiga kali.” (HR. Abu Daud)

Hadits ini diperselisihkan para ulama. Sebagian, seperti Abu Dawud, Imam an-Nawawi, dan Imam Ibnu Hajar, menilainya dhaif. Namun ulama lain seperti Syaikh Al-Albani dan Syaikh Al-Arna’uth menilainya kuat karena memiliki banyak jalur periwayatan yang saling menguatkan.

Kesimpulannya, kedua bacaan—baik سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ maupun سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ—memiliki landasan, sehingga boleh diamalkan tanpa menimbulkan perdebatan.

Bacaan rukuk yang kedua ini berbeda dari bacaan pertama hanya pada bagian akhirnya, yaitu dengan tambahan وَبِحَمْدِهِ (wabihamdih). Jika diperhatikan, bacaan ini mengandung dua unsur: tasbih dan tahmid.

Unsur tasbih terdapat pada kalimat سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ (Subhana rabbiyal ‘adzim), yang berarti “Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung.” Tasbih berarti kita mensucikan Allah dari segala yang tidak layak bagi-Nya. Ketika mengucapkan subhanallah, seorang muslim sedang mensucikan Allah dari:

  1. Kekurangan.
  2. Keburukan.
  3. Sifat-sifat yang tidak layak bagi Allah.

Unsur tahmid terdapat pada tambahan وَبِحَمْدِهِ (wabihamdih), yang berarti “dan pujian untuk-Nya” Tahmid adalah memuji Allah atas segala kesempurnaan dan kebaikan-Nya.

Dengan demikian, ketika membaca سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ, seorang muslim sedang menggabungkan tasbih dan tahmid, yaitu mensucikan Allah dari segala kekurangan sekaligus memuji-Nya atas segala kesempurnaan-Nya dan banyaknya nikmat yang Allah berikan.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55447-bacaan-rukuk-subhana-rabbiyal-adzimi-wabihamdih/